Didi Hamann Kritik Ronaldo atas Air Mata di Lapangan Setelah Gagal Penalti

Cristiano Ronaldo mendapat kritik tajam dari mantan gelandang Jerman, Didi Hamann, setelah menangis di lapangan akibat kegagalan penaltinya yang krusial melawan Slovenia. Penalty yang diambil Ronaldo pada perpanjangan waktu berhasil diselamatkan oleh kiper Slovenia, Jan Oblak, yang membuat pemenang Ballon d’Or lima kali itu putus asa dan menangis.

Hamann, yang berbicara di TV Irlandia, tidak segan-segan menyebut reaksi Ronaldo sebagai ‘memalukan’ dan menuduh sang legenda Portugal hanya memikirkan dirinya sendiri. “Pemain berusia tiga puluh sembilan tahun itu bermain selama 120 menit, dia gagal mengeksekusi penalti dan saya harus mengatakan, saya menerima semua itu ‘Ronaldo telah berubah menjadi pemain tim karena dia membutuhkan tim lebih dari sebelumnya’. Aku juga menerima omong kosong itu, tapi menurutku dia menunjukkan sifat aslinya lagi malam ini,” ujar Hamann.

Hamann melanjutkan dengan kritikan pedas, “Gagal mengeksekusi penalti, dia mulai menangis di lapangan, dia mulai menangis di babak pertama dan perpanjangan waktu. Dan aku berpikir, ‘ini semua tentangmu’. Anda mencoba untuk saling menguntungkan, tapi saya menyemangati Slovenia karena menurut saya reaksinya memalukan, saya pikir itu tidak beres.”

Menurut Hamann, menunjukkan emosi seperti itu di lapangan bukanlah hal yang wajar bagi seorang pemain profesional. “Saya belum pernah melihat yang seperti ini, karena begitu Anda menunjukkan emosi, begitu Anda menjadi emosional, itulah akhir dari semuanya,” tegasnya. Hamann percaya bahwa reaksi Ronaldo lebih mencerminkan kepentingan pribadinya daripada kepentingan tim.

Selain itu, Hamann juga mengomentari prospek Ronaldo di pertandingan berikutnya. “Dia mencetak penalti dan meminta maaf kepada para penggemar; dia tidak perlu meminta maaf. Dia akan menjadi starter di pertandingan berikutnya tapi saya tidak bisa melihat hasil lain selain kemenangan Prancis,” kata Hamann dengan yakin.

Kritik Hamann terhadap Ronaldo menyoroti tekanan besar yang dihadapi oleh pemain bintang di turnamen besar seperti Euro 2024. Sementara Ronaldo tetap menjadi salah satu pemain paling berpengaruh di dunia sepak bola, reaksi emosionalnya setelah kegagalan penalti ini menimbulkan berbagai pandangan, baik dari penggemar maupun para analis sepak bola.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *